Oleh: Sunu Tri Widodo, S.IP.
Awal mendengar info tentang Sekolah Kader Muhammadiyah (SKM) agak ragu dan bimbang, tapi tak mau pulang... Tidak seperti tulisan di backdrop. Saya tetap optimis karena yakin. Niat Bismillah dan termotivasi bahwa : "Ayo kamu bisa...pasti bisa dan wajib bisa!!"
Akhirnya sampailah saya di Rumah Dinas Bupati Sleman. Datang langsung parkir disamping Pos Penjaga Rumah Dinas dengan langkah tegap menuju Pendopo telah disambut si Tukang Foto. Ia bilang : " Pak Maaf masker dilepas ya?" Oalah ternyata mau difoto...jepret.
Cuci tangan di wastafel lantas ngisi absen...eeh sama panitia lagi-lagi ditanya : "Tandatangan ya... Pak? Saya bercanda : " lho..mas!! kok isi bolpoinnya biru? Saya pake yang hitam ya? Selorohku. Tanpa bermaksud apa-apa entah biru, hijau, kuning atau apapun saya tetap Muhammadiyah.
Duduk dikursi baris nomor dua paling kanan bukan karna ingin difoto tapi maaf.... karena ingin dekat blower...biar silir demikian.
Tepat pukul 13.50 WIB sang MC memulai acara. Diawali kalam Ilahi yg begitu merdu, sontak saya merinding. Ternyata masih muda, fasih berqiro'ah dan S2 lagi. Jika tidak salah namanya Muhaimin.
Lagu Indonesia Raya dan Sang Surya menggema walaupun antara dirigen dan iringan belum pas alias belum matching (bahasanya Pak Affandi Sekretaris PDM).
Dilanjutkan Ketua MPK PDM menyampaikan sambutan yang isinya ucapan terima kasih, maksud dan tujuan sekolah kader dan yang paling saya ingat " peserta akan dikasih sertifikat."
Tak kalah seru Pak Abdul Kasri bahkan mengutip ayat Al Qur'an dan cerita tentang kisah Nabi Zakaria. Beliau pinter cerita karena memang seorang guru dan kebetulan saya masih ingat betul beliau guru saya waktu SMA
32 tahun yang lalu, dan beliau juga masih ingat dengan mantan muridnya.
Pesan moral dan nasehat dari Pak Sri Purnomo selaku penasehat menambah mantab saya untuk ikut sekolah kader. Nasehat orangtua...eeh!! orangtua berjiwa muda.
Pengantar Pak Afandi Sekjen PDM Sleman yang begitu sistematis dan menguasai materi. Konon konsep sekolah kader beliaulah yang memiliki ide apalagi beliau nantinya sebagai guru besar meskipun badannya kecil (Kata seseorang yang tak perlu saya sebutkan namanya...karena warganet pasti juga dah tau)
Apa yang disampaikan pak Affandi tentang apa, mengapa dan kenapa berMuhammadiyah, historitas Muhammadiyah, AD/ART, MKCH, Khittah, PHIWM merupakan referensi dan akan dibedah di jum'at yang akan datang. Pesan beliau
"Ingat jangan mrotholi".
Mengakhiri pembicaraannya : " kutunggu di SD Muhammadiyah Condongcatur tanggal 11 Februari 2022, smoga saya bisa tetap hadir"
Sleman, 4 Feb 2022
#SunuSiswaSKMMinggir
0 comments: