Pimpinan Pusat Muhammadiyah membangun 670 unit rumah hunian
sementara sebagai solusi untuk membantu korban gempa di Lombok Utara, Nusa
Tenggara Barat (NTB). “Sekarang sudah terbangun 399 unit, dan sisanya kami
targetkan tuntas tiga bulan ke depan,” ujar Sekretaris Muhammadiyah Disaster
Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah Arif Nur Kholis di sela pertemuan
dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Surabaya, Selasa (18/9).
Rumah hunian sementara yang dibangun Muhammadiyah berukuran
6 x 4 meter, tinggi 2,5 meter. Kemudian terdapat fasilitas satu kamar tidur dan
satu ruang keluarga dengan biaya pembangunannya mencapai Rp 7,2 juta.
Menurut dia, penyediaan rumah hunian untuk tempat tinggal
sementara sambil menunggu bantuan rumah permanen dari pemerintah. Sehingga
membantu warga yang selama ini tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Di tempat sama, Ketua MDMC Jatim Rofii mengatakan
pembangunan rumah hunian sementara masih terus dilakukan sampai sekarang dan
memiliki sirkulasi bagus sehingga layak untuk dijadikan tempat tinggal
pengungsi. “Kami tak akan berhenti membangunnya dan rumah hunian sementara ini
bisa bertahan dua sampai tiga tahun,” ucapnya.
Bahan-bahan bangunan rumah hunian sementara yang
dibangunnya, kata dia, berasal dari bekas rumah pengungsi roboh, ditambah
didatangkan dari Surabaya, Bali, serta Lombok. “Untuk atap kami beli di Bali,
rangka atap kami datangkan dari Surabaya, lalu sebagian lagi dari Lombok,”
katanya.
Rumah hunian sementara, lanjut dia, dibangun di lahan milik
warga pengungsi dengan harapan lebih nyaman dan aman, termasuk berdasarkan
pertimbangan aspirasi warga setempat.
Sementara itu, selain rumah hunian, Muhammadiyah juga
membangun enam unit masjid, enam unit klinik kesehatan, 110 paket pembuatan
MCK. Juga dua unit tandon air, 2.000 meter pipanisasi, lima unit sumur bor,
ditambah enam paket penjernih air.
“Saat ini, sekitar 600 relawan Muhammadiyah masih bertahan
di Lombok untuk mendampingi para pengungsi korban gempa dan fokus membantu
rehabilitasi darurat pascagempa,” katanya.(antara/sangpencerah.id/editjudul)
0 comments: