Saturday, November 11, 2023

PRM-PRA Sendangarum Periode 2022-2027 Resmi Dikukuhkan

Minggir -  Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiah (PCA) Minggir resmi mengukuhkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aisyiah (PRA) Sendangarum. Pengukuhan dilakukan Bendahara PCM Minggir, H. Nur Hidayat, S.Pd. berlangsung di TPA Daarussalam Hall, Ahad (12/11/2023).

 


Pengajian dalam rangka pengukuhan PRM dan PRA Sendangarum periode 2022-2027 dihadiri jajaran PCM dan PCA Minggir serta warga persyarikatan.



Hadir sebagai pembicara Ustadz Abu Hanifah, S.Ag. M.A. dalam kesempatan tersebut berpesan dalam Muhammadiyah kepemimpinan bersifat kolektif kolegial. Ada pembagian tugas yang harus berjalan. Ia mengutip ayat Al Qur'an surat Ali Imran, yang menjelaskan jika ada kondisi perang, tidak semua muslim maju ke medan perang. "Ada sebagian yang tetap tinggal untuk memperdalam agama. Mengingatkan agar tidak sombong jika menang dan tidak putus asa jika kalah," ungkapnya.

 

Sebelumnya ketua PRM Sendangarum H. Maryanto, SP. mengajak kepada pimpinan terlantik agar memanfaatkan amanah yang diembang untuk beramar makruf nahi munkar.

 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua PCM Minggir H. Ngadimin, M.Pd., Ketua PCA Minggir Hj. Istariyah, S.Pd. dan jajaran pimpinan. [rls]


Sumber : https://www.kabareminggir.com/2023/11/pengukuhan-prm-pra-sendangarum-h.html


Saturday, September 23, 2023

Buka Musyran PRM-PRA Sendangagung, Sekretaris PCM Minggir Ungkap Beberapa Program 'Prestisius'

Minggir – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Sendangagung  menggelar musyawarah ranting (Musyran), Ahad (24/9/2023). Kegiatan bertempat di SD Muhammadiyah Tengahan Sendangagung Minggir. Acara dibuka langsung sekretaris PCM Minggir, Sunu Tri Widada, S.IP.. Dalam kesempatan tersebut ia mengajak seluruh warga persyarikatan untuk bermuhammadiyah secara kaffah.




Menurutnya Muhammadiyah harus dipahami secara utuh sebagai cerminan hidup berislam. “Jangan sampai Muhammadiyah hanya dipahami dengan larangan-larangannya, karena Muhammadiyah memberikan tuntungan dalam menjalani kehidupan,” ungkapnya.





Selain itu Sunu juga mengungkapkan beberapa program-program besar yang akan dijalankan PCM Minggir. Di antaranya berupa rencana pembangunan pusat pembelajaran bahasa Arab yang berlokasi di Sendangrejo. “InsyaAllah di atas lahan seluah 1500 meter, akan dibangun pusat pembelajaran bahasa arab dengan gedung bertingkat 5-7 lantai,” jelasnya.


Saat ini juga tengah dalam proses pembebasan lahan untuk rencana pembangunan Pusat Dakwah Muhammadiyah Minggir (PDMM) di lahan seluar sekitar 5000 meter. Program ini merupakan kerjasama PCM Minggir dengan pimpinan pusat Muhammadiyah.


“Minggir telah menjadi destinasi untuk kunjungan dari berbagai wilayah, untuk itu kami mengajak seluruh warga persyarikatan bekerjasama mendukung berbagai program yang ada,” lanjutnya.


Beberapa hari ke depan Minggi juga menjadi tujuan para kader penggegrak dari MPM PP Muhammadiyah untuk belajar secara langsung kehidupan pertanian, peternakan dan perikanan di Minggir. Mereka akan tinggal secara live in di rumah-rumah penduduk selama dua hari untuk merasakan secara langsung kehidupan di desa.


Musyran PRM-PRA Sendangagung diikuti sekitar 70 peserta yang merupakan utusan dari jamaah, para pimpinan ranting serta tamu undangan. [r]

 

Tuesday, August 1, 2023

Monday, July 24, 2023

Himpunan Peraturan Organisasi Muhammadiyah Tahun 2023

Himpunan Peraturan Organisasi Muhammadiyah Tahun 2023




HIMPUNAN PERATURAN ORGANISASI MUHAMMADIYAH 

Diterbitkan oleh: Pimpinan Pusat Muhammadiyah 

PENGARAH Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si. Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. Drs. H. Marpuji Ali, M.SI. 

TIM PENYUSUN Koordinator H. Sofriyanto Solih Mu’tasim, S.Pd. Penyunting Nurhadi Antoro Anggota 1. Haryadi Widodo, S.H. 2. Joko Susilo 3. M. Barli Halim, S.Sos. 4. Deta Dwi Prayitno, S.P. 5. Rizky Taruna (alm) Edisi Kedua, 

Cetakan Kedua (Mei 2023)

Download

Monday, May 1, 2023

Para Pelipat Kursi

Catatan kecil

__


H - 1 dan H + 1.  Itulah saat yang justru paling krusial dalam setiap kegiatan.  Pun, ketika saat Pengajian Syawalan Ahad Legi kemarin itu. 




Jumat siang jam 10.22.  Di Group Panitia Pasar Sore,  Pak Nas memosting foto pakaian pantas pakai yang masih tersisa ketika Pasar Sore Ramadhan sebelumnya.   Sebelumnya, pakaian pakaian itu tergolek di atas meja panjang.   Yang hanya ditutupi sebuah banner panjang. 


"Amanah dari donatur, berapapun nilainya kita sampaikan ke yang berhak menerima", tulis Pak Nas. 


"Sabtu besok kita tata yg rapi. Yg bisa di hanger kita klasifikasi (baju laki²/perempuan/anak²).   Ahad 10 syawal besok mudah²an habis", sambungnya. 


Sampai Jumat jam 11.00, belum ada satupun yang merespon. 


Jumat jam 11.05, saya membalas : 

"Nggih pak Nas.  Sabtu besok, kita kerahkan relawan utk beres beres". 


Jumat jam 15.34, Mas Basyori merespon :

"Sabtu saya pagi sampe siang ijin... Bisa gabung  malam Ahad nya".


Jumat jam 15.38, Pak Nas membalas :

"Sebaiknya malem saja sekalian persiapan yg lain".  


Kami paham maksud Pak Nas, sebaiknya beres beresnya hari Sabtu malam saja.   Sekalian untuk mempersiapkan kebutuhan Pengajian Syawalan Ahad pagi, besoknya. 


Namun, saya punya rencana lain.  Justru kalau Sabtu malam, saya agaknya tidak bisa full.   Saya ada agenda.   Mengantar anak lanang ke Stasiun Tugu.  Ia harus balik lagi ke Malang.  


Maka, saya memutuskan rencana  eksekusinya Jumat malam sekalian.


Jumat jam 15.44,  Mas Sekjend merespon :

"Yang  bisa sabtu monggo". 

"Yg mlm Ahad jg ok".


Jumat jam 18.15,  Group Panitia Inti, saya  menulis :  

"Sepurane ya dulur2 sekedar ngilingna.   Tibak e kita masih punya PR lho.   Mberesi pakaian pantas pakai di lorong kidul Ngloji". 


Jumat jam 18.46, Mas Siswanto merespon :

"Sapa sing sela iki malam ?".


Jumat malam itu keputusan diambil.  Beres beres akan dilakukan malam ini juga.   Tidak perlu nunggu besok malamnya.   Beberapa temanpun segera merespon.  Ada yang belum bisa gabung.  Dan ada pula yang nyusul.


Akhirnya, Jumat malam tepat jam 20.30, kami bertiga (saya, Mas Sis dan Mas Sumadi) segera eksekusi.   


Beruntung, ternyata pakaian - pakaian tersebut yang sebelumnya tergeletak sudah  terkondisi.   Sudah dimasukkan dalam karung karung.   Beberapa lagi sudah dicantolkan di hanger.  Lalu, digantung di tempat jemuran.  


Rupanya, seharian tadi Pak Nas sudah mengkondisikan semua pakaian-pakaian itu.   


Malam itu, kami bertiga tinggal membereskan yang lain.   Mencabut  gerbang bambu stand pasar sore dan mencopoti banner serta mengangkat meja kursi dan mengembalikan kembali ke tempat semula.   Serta barang barang yang lain. 


Alhamdulillah,  satu tahap pemberesan, akhirnya selesai.  


Tapi, tunggu dulu, tahapan persiapan Pengajian Syawalan Ahad Legi sama sekali belum tersentuh. 

*


Sabtu malam, jam 21.15.  

Baru saja, saya  sampai rumah.   Sehabis dari Stasiun Tugu.  


Sembari melepas penat di kursi, saya buka HP.   Rupanya, ketika  masih di perjalanan pulang, Mas Sekjend telpon.  


Saya merespon : 

"Barusan sampai rumah.   Gimana ?"


"Malam ini diharap ke Ngloji.   Ngancani emak - emak", tulisnya. 


Sabtu malam jam 21.25 Mas Sekjend posting sebuah foto.   Nampak  ada Bu Hanik, Bu Watini, Mbak Attiin dan seorang  lagi, cewek.   Saya tidak kenal.   Mereka posisi di dalam kantor LazisMu.   


Saya baru paham, rupanya mereka ini adalah tim penilai Ramadhan Fest.   Merekalah yang menggagas lomba dari seluruh AUM yang telah ikut pentas selama pergelaran Pasar Sore Ramadhan 1444 H. 


Malam itu, mereka harus "nglembur" menyelesaikan administrasi dan menentukan siapa pemenang lombanya.  


Sabtu jam 21.28 saya membalas japrian Mas Sekjend :

"Sik .. sik ... Aku tak golek anget anget sik.   Adem e".


Sayapun meluncur ke Ngloji.  Beberapa saat kemudian, sampai di Ngloji. 


Rupanya di dalam juga sudah ada Pak Nas.  


"Lha pundi tenaga liyane ?", tanya Pak Nas.


"Lha niki wau kula dijapri Mas Sekjend e.   Lha pundi tiyange ?", tanya saya.


"Mas Sunu niki wau pamit medal riyin.   Ngapunten teng pundi ?", ujar Pak Nas.

 

 "Niki tasih kathah gawean e.   Niku kursi tasih dereng ditata", sambungnya. 


Sayapun paham.   


"Nggih siap.  Mangga ditandangi mawon.   Kalih ngentosi kanca-kanca Pak", jawab saya. 


Maka, kami berdua langsung eksekusi menata kursi.  


Alhamdulillah, beberapa saat kemudian, tenaga relawan  muncul.   Mas Hardiman datang membantu.   Disusul kemudian,  Mas Basyori dan Mas Gunardi.  Pun, secara tak terduga, Seikh Sugeng pun datang membantu. 


Malam semakin gelap.  Mas Sugiyanto muncul  bersama istri.   Mereka nitip makanan ringan untuk kami.   Sejenak kemudian, mereka harus cabut ke Pakem.   Untuk sebuah keperluan.


Kabutpun mulai turun.  Tiba-tiba, muncullah Bu Erlani.   Beliau membawa jumbo isi teh panas.  Plus lonthong opor ayam.  


"Alhamdulillah, rezeki selalu saja ada dan datang membersamai", batin saya.


Malampun semakin larut.   Kabutpun semakin tebal menyelimut.   Sampai sekira jam 23.00, para ibu itu barusan menyelesaikan pekerjaannya.   Lalu, merekapun undur diri. 


Sementara, pekerjaan kami masih belum selesai.  Masih harus memasang back drop dan banner selamat datang.  


Alhamdulillah, akhirnya, lewat tengah malam,  semua pekerjaan selesai. 


Hari sudah berganti.   Sabtu sudah berganti Ahad.  Jam 01.20, kami langsung merasakan  "lonthong opor".  


Wuihhh.   Nikmatnya.   Inilah "lonthong opor" paling nikmat sak dunia, yang pernah saya rasakan.  


Tiba-tiba, muncullah Sekjend.  


"Wah, sorry.  Aku mau lagi ngantar saudara ke Tugu.  Lha piye, wis rampung durung ?", tanyanya. 


"Wis rampung", kata kami bersamaan.


"Lha pesananku isih ana ta ?", tanyanya. 


"Pesen apa ?"


"Lonthong opor !", jelasnya.


"Walah wis kukut.   Pesan Bu Erlani wae.   Lonthong opore tambah", jawab saya. 


"Wah berat iki", jawabnya. 


Tepat jam 01.30 kami berempatpun  cabut pulang.   Tinggal Mas Sekjend berdua bersama Pak Dukuh.   Yang rencana di pagi buta itupun harus setting sound sistem.  


Malam semakin larut. Setelah melewati jalan desa yang gelap sunyi dan berkabut tebal itu, kamipun sampai di rumah.  


Bagaimana dengan Mas Sekjend ?  Ia mungkin tidak pulang sampai Subuh.   

**


Akhirnya,  Pengajian Syawalan itupun selesai sudah.   Alhamdulillah, sukses dan lancar.  


Tapi belum usai.  


Masih ada satu tahap lagi yang paling krusial.   Semua perlengkapan dan barang harus dikembalikan lagi pada posisi seperti semula. 


Saya langsung menuju ke barisan kursi yang masih tertata utuh itu.   Saya mulai melipat kursi dan mengangkatnya.  Meletakkannya pada satu tempat.  


Alhamdulillah, ternyata banyak juga yang ikut membantu.  


Tiba-tiba, pandangan saya tertuju pada 3 anak kecil seumuran 7 tahunan.  Dan seorang remaja seumuran belasan tahun.   3 anak kecil tersebut, 2 cowok dan 1 cewek.  


Mereka berempat dengan lincah dan tangkas ikut melipat kursi dan mengangkatnya.  Meletakkannya pada tiang tenda.  


Mata saya tak henti mengamati.   Siapa mereka itu ? 


Beberapa saat barulah terjawab.   Rupanya ke empat anak itu meniru dan mengikuti kedua orang tuanya.   Ibu dan Ayahnya ikut membantu membereskan kursi-kursi itu.  


Saya amati siapa kedua orang tuanya.   Rupanya, mereka adalah Mas Budi Nur Rahman beserta istrinya.  


Alhamdulillah.   Matur nuwun Mas Budi Nur.   Salam nggih untuk putra putrinya.   


Semoga kelak mereka menjadi embrio dan kader penggerak persyarikatan ini.


Aamiin.

(*)

JDepok, 1 Mei 2023.


Uwik DS.

Sang Penggelar Tikar

Catatan kecil.

__


Salah satu fokus perhatian saya di Pengajian Syawalan tadi pagi adalah justru ketika Mas Siswanto menyampaikan info.  




Pertama, infak pengajian syawalan sebesar Rp.  5.454.500,-


Kedua, hasil infak dana toples sebesar Rp. 23.753.500,-


Total, sebesar Rp.  29.208.000,-

*


Untuk data yang pertama, saya menanggapinya biasa saja.   Karena memang rata-rata perolehan infak setiap pengajian skala Cabang, ya memang  kisarannya sebesar  4 - 6 juta itu. 


Tapi, begitu mendengar info perolehan dana toples, saya langsung kaget.   Betulkah sebesar itu ?


Saya berkata dalam hati : "Jangan jangan saya salah dengar".


Maka, sesampai di rumah,  hanya beberapa saat setelah pengajian usai, saya bertanya ke Group Al Maun.  


Jam 08.46,  saya chatting : "Dana toples brp nggih wau niku ?". 


Jam 08.49, tiba-tiba Ustadz Ahmad Masrusi, njapri saya : "23 jt sekian". 


Jam 08.51, saya membalas : "Wah besar juga nggih Ustadz".   


Jam 08.52, saya menambahkan : "Itu apakah krn sudah terakumulasi sekian bulan tidak dibawa alias ngendon atau memang potensi per bulannya sebesar itu nggih ?".


Jam 08.53, beliau membalas : "Potensi Romadhon, sebagaimana dulu saran Pak Mukti". 


"O nggih.   Alhamdulillah.  Bisa dikembangkan", balas saya.  


Jam 09.00, di Group Al Maun pak Satidjo memberi informasi bahwa dana toples yang menghitung Lazis mu. 


Jam 09.03, Mas Galih memberi kabar bahwa Dana Toples sebesar Rp. 23.753.500,-


Di waktu yang hampir bersamaan,  Pak Basuki seperti ingin membaca arah pikiran saya, lalu nimbrung : "Cetho catatan kecil iki !".


Saya hanya tersenyum kecil, lalu membalasnya : "He he.   Kok ngertos e Pak". 

**


Coba kita lakukan analisa sederhana.


Assumsinya :

1.  Kursi semua terisi penuh.  Jumlahnya = 450 orang


2.  Jumlah yang duduk lesehan di atas tikar = 250 orang


3. Panitia, kokam, lazis dll = 50 orang.


4. Total = 750 orang. 


5. Anggap saja, dari keseluruhan jamaah yang membawa toples sebesar 500 orang saja (66,66%).


6. Berarti, isi dari masing-masing toples sebesar = Rp. 23.753.500,-. : 500 = Rp. 47.500,-


7. Jadi, setiap jamaah harus mengisi toples masing - masing sebesar = Rp. 47.500,- : 35 hari = Rp. 1.357,- per hari.


Dibulatkan, Rp. 1.500,- per hari


8.  Bisakah kemudian dirinci.   Dari sejumlah Rp. 23 juta itu : 

a. Berapa lembar uang yang berwarna merah ?

b. Berapa lembar yang berwarna biru ?

c. Berapa lembar yang hijau ?

d. Berapa lembar yang ungu, coklat dan abu abu ?

e. Berapa keping uang recehnya ?

*


Ternyata kita mendapatkan lagi sebuah "big data".   Yang potensinya sangat besar.  Selanjutnya,  tinggal bagaimana cara mendekatinya dan mewadahinya. 


Tentu, tadi saya juga sudah merangkum  apa yang teiah disampaikan oleh Ustadz Ikhwan Ahada, MA.  Pun, apa yang disampaikan oleh Pak Nasirun.  


Alhamdulillah, tadi pagi sudah ada yang menuliskan inti ceramah dengan  jelas dan padat.   Terima kasih Pak Nurwida. 


Sedari awal, saya berada di barisan paling belakang.   Bahkan, beberapa saat, saya malah pindah.   Berdiri di seberang jalan.  Membersamai Pak Wahyudi. 


Mungkin, dalam beberapa point, saya kehilangan fokus.   Namun, yang jelas, saya tidak kehilangan fokus kepada yang satu ini.   


Ada sebaris ibu - ibu jamaah yang separoh berseragam merah muda.   Menggelar tikar.  Lalu,  duduk lesehan dengan nyamannya.  Persis berada di bibir aspal jalan.  


Saya tidak bisa menebak siapa saja mereka ? 


Ada juga para penggelar tikar di bagian yang lain.  Di sebelah Ngloji Mart dan di teras Masjid BI.


Jangan jangan, para penggelar tikar inilah yang sudah mengisi toples dengan lembaran merah dan biru.

(*)

JDepok, 30 April 2023.


Uwik DS.

Sunday, August 21, 2022

Lomba Video Reels Semarak Muktamar Muhammadiyah ke-48

“Cabang & Ranting Muhammadiyah Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”

Dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-48 Tahun 2022 di Surakarta,

pada tanggal 18 - 20 November 2022. Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCR) PP

Muhammadiyah mengadakan: "Lomba VIDEO REELS Semarak Cabang & Ranting

Menyambut Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah ke-48".

REELS atau INSTAGRAM REELS adalah fitur dari Instagram berupa video singkat dengan

durasi maksimal 90 detik yang dapat diberi musik/audio dan dapat dibagikan ke teman,

pengikut dan ditemukan saat menggunakan aplikasi Instagram.


Reels yang dimaksud dalam lomba ini adalah Video Dokumentasi dan atau Slideshow Foto

Album yang diproduksi secara kreatif dan dijelaskan dengan narasi baik audio ataupun

teks, yang diadakan oleh Cabang Ranting dalam rangka menyemarakkan Muktamar

Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48.




 

PESERTA LOMBA:

1. Perwakilan PCM dan PRM atau Ortom setingkatnya, perseorangan atau

berkelompok dengan diketahui oleh PCM/PRM/Ortom. Dibuktikan dengan surat

pengantar oleh PCM/PRM atau Ortom setingkatnya

2. Tidak ada biaya pendaftaran

3. Mengisi terlebih dahulu formulir pra-produksi (bit.ly/RegLombaLPCR2022)

4. Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 karya video reels

 

KETENTUAN UMUM

1. Follow/like akun official Fanspage Facebok (fb.me/lpcr.ppm) dan Instagram

(https://www.instagram.com/lpcr.muhammadiyah/) LPCR PP Muhammadiyah

terlebih dahulu

2. Subscribe channel official Youtube LPCR PP Muhammadiyah

https://www.youtube.com/channel/UCY22qJndGUSU58dUuGHrSXw

3. Video Reels diproduksi pada tahun 2022. Reels belum pernah memenangkan

Lomba dan tidak sedang diikutkan lomba.

4. Durasi minimal 30 detik dan maksimal 90 detik

5. Subyek Reels adalah PCM atau PRM di seluruh dunia

6. Reels menjadi hak milik LPCR PP Muhammadiyah dan hak cipta tetap dimiliki

pembuatnya.

7. Format Reels minimal Full HD 1080 dengan aspect rasio 9:16 (portrait)

8. Peserta wajib mengirimkan file resolusi tinggi (minimal 1080p) yang diikutsertakan

dalam lomba ini sebagai verifikasi.

9. Reels tidak mengandung materi yang dilindungi hak cipta milik pihak lain

10. Reels dapat diambil dengan segala jenis kamera digital (DSLR, mirrorless,

Smartphone, Drone, Action Cam dan lainnya)

11. Peserta wajib bertanggung jawab penuh terhadap karya reels yang dikirimkan. LPCR

PP Muhammadiyah tidak bertanggung jawab atas hal apapun mengenai reels yang

dikirimkan apabila terjadi penuntutan kepemilikan/hak cipta/hak pakai atas video

yang dikirim dari pihak manapun.

 

TEKNIS LOMBA

1. Reels wajib diunggah ke Instagram dengan format: JUDUL REELS(spasi)LOKASI

PCM/PRM dilanjutkan dengan CAPTION SINGKAT sepanjang 20-30 kata

2. Mention dan tag akun Instagram @lpcr.muhammadiyah dan gunakan tagar

#LombaReelsLPCR2022 #Muktamar48 #SemarakMuktamarMuhammadiyah

3. Akun Instagram peserta harus diatur untuk publik (tidak boleh diprivate)

4. Reels diunggah secara mandiri pada tanggal 20 - 25 Oktober 2022 (20.00 WIB).

5. Mengisi form submit lomba di bit.ly/LombaReelsLPCR2022

6. Pastikan mengikuti ketentuan yang ada, agar mempermudah verifikasi dari panitia.

Segera setelah mengirimkan berkas lomba, silahkan konfirmasi via CP panitia.

7. LPCR PP Muhammadiyah berhak untuk mendiskualifikasi peserta dan/atau

pemenang yang dianggap melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan

kompetisi ini.

8. Seluruh Juara akan ditentukan oleh Dewan Juri yang telah ditunjuk oleh LPCR PP

Muhammadiyah.

9. Hasil penjurian dari dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

10. Pemenang akan diumumkan via Instagram & Fanspage LPCR PP Muhammadiyah

pada Selasa, 8 November 2022.

 

HADIAH

Juara 1 – 2 juta rupiah

Juara 2 – 1,75 juta rupiah

Juara 3 – 1,25 juta rupiah

TOTAL 5 JUTA RUPIAH

 

JURI

Isngadi Marwah Atmaja (Suara Muhammadiyah / Sekretaris LPCR PP Muhammadiyah)

Arif Nur Kholis (Manajer PSDM PP Muhammadiyah)

Muhammad Zulfi Ifani (PT IFRAME Solusi Multimedia / LPCR PP Muhammadiyah)

 

KRITERIA PENJURIAN

1. Kreativitas dan Originalitas (30)

2. Isi Konten & Kesesuaian dengan tema (40)

3. Kualitas Videografi (30)

Total Skor 100

 

TIMELINE LOMBA

1. Promosi Lomba: Mulai 15 Agustus 2022

2. Produksi: 15 Agustus 2022 – 25 Oktober 2022

3. Unggah Secara Mandiri: 20 - 25 Oktober 2022

4. Deadline Unggah & Pendaftaran: 25 Oktober 2022 (pukul 20.00 WIB)

5. Penjurian Dewan Juri: 25 Oktober - 5 November 2022

6. Pengumuman Lomba: 8 November 2022

 

INFO LEBIH LANJUT (WA Only)

Aji Gunawan (0857-2963-8181)

 

Monday, July 11, 2022