Monday, November 26, 2018

Sampaikan Pertanggungjawaban, Dahnil Harap Tradisi Nalar Baru Gerakan Tetap Terjaga

Yogyakarta (pmdiy.or.id) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan pidato laporan pertanggungjawaban PP PM periode 2014 – 2018 pada Sidang Pleno I, yang berlangsung di Sportorium UMY, Senin (26/11). Dahnil atas nama pribadi mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh kader PM. Ia sekaligus mohon maaf atas segala kekurangan dalam era kepemimpinannya.


“Atas nama pribadi kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf. Banyak hal yang patut maupun tidak patut kami lakukan. Kepada pimpinan pusat, wilayah, daerah, cabang sampai dengan ranting,” ujar Dahnil. Ia mengakui banyak wilayah, daerah, cabang atau ranting yang tidak bisa dikunjungi satu per satu. Ia berharap pada periode berikutnya, pimpinan pusat bisa lebih banyak turun langsung menemui para kader di seluruh pelosok.
Menurutnya PM telah memulai tradisi berupa nalar baru gerakan atau lebih dikenal dengan istilah tajdid dalam setiap program kegiatannya. Banyak produk kegiatan yang didorong agar mampu menjadi inspirasi untuk Indonesia. Seperti warung dhuafa, madrasah anti korupsi dan lainnya. Ia pun tetap ingin agar pendekatan dakwah PM, dalam amar maruf nahi munkar terus digalakkan.
“Paling berat tugas dakwah amar makruf nahi munkar. Beramar makruf banyak orang yang mampu melakukannya, tetapi dalam melakukan nahi munkar punya resiko luar biasa. Saya berharap pimpinan ke depan memegang teguh amar makruf nahi munkar,” tegas Dahnil. Terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya, Dahnil menyatakan kaget karena mendapat tuduhan atas apa yang tidak pernah dilakukannya.
Dalam kesempatan tersebut Dahnil meminta, agar ia diberi waktu mendengarkan seluruh tanggapan dari wilayah Se-Indonesia. Seusai Sidang Pleno I, dilanjutkan Sidang Pleno II yang berisi tanggapan dari seluruh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) yang hadir. [esp]

Sumber: www.pmdiy.or.id
Sebelumnya
Berikutnya

Penulis:

0 comments: