Saturday, August 25, 2018

Mimpi NetizenMu Menjajal Jagad Media Sosial



Nasionalisme kental tapi tidak perlu diteriakkan. Kesadaran kebhinekaan-nya pasti tapi tidak dikoarkan. Moderatnya jelas tapi tidak mudah menghakimi radikal dan intoleran. #MiladMuhammadiyah
https://twitter.com/TrioMacn2000/status/931539048341966848

Sekitar sepekan berlalu Milad Muhammadiyah ke 109. Sekitar setahun lalu Majelis Pustaka dan Informasi menggelar Temu Netizen Muhammadiyah Se-Indonesia yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sekitar sebulan lalu, Netizen Muhammadiyah (NetizenMu) kembali bertemu di Yogyakarta. Tepatnya di LPMP Kalasan Sleman.




Dengan mengusung dakwah berkemajuan dan dikenal sebagai ormas yang melek dengan perkembangan zaman sudah selaras jika barisan NetizenMu akrab dengan media sosial. Terutama twitter yang dikenal memiliki segmentasi kaum terpelajar. Dalam pikiran saya tidak sulit untuk memunculkan sebuah trending topic tentang Muhammadiyah. Terlebih tepat di peringatan tanggal lahir Muhammadiyah. Karena tak kunjung muncul menjadi trending, saya lantas coba mengecek penggunaan hastag #MiladMuhammadiyah hasilnya tak genap sepuluh akun yang menggunakan hastag tersebut di tanggal Milad Muhammadiyah menurut hitungan hijriyah.

Hari ini, menurut situs pemeringkat alexa.com, website resmi persyarikatan muhammadiyah.or.id berada di urutan 2.733, jauh tertinggal dari nu.or.id (437), hidayatullah.com (946). Dalam distribusi informasi fatwa persyarikatan, sering di grup whatsapp justru situs semisal konsultasisyariah.com (926) yang kerap dishare dari grup ke grup warga Muhammadiyah.

Dulu saya melihat meski bukan website resmi Muhammadiyah, kehadiran sangpencerah.id bisa menjadi alternatif menyuarakan gerak Muhammadiyah. Namun dari grafik yang disajikan alexa, kondisinya terus menurun hingga posisi 8.750. Sedangkan web yang dikelola PWM Jawa Timur, pwmu.co berada di urutan 7.747. Mediamu.id yang dikelola PWM DIY bahkan menempati posisi 147.684.

Dari beberapa uraian di atas setidaknya cukup untuk menggambarkan seberapa kuat potensi NetizenMu untuk menjajal jagad media sosial. Padahal posisi media sosial atau lebih umum media digital saat ini sangat penting. Persepsi orang banyak terbangun dengan informasi awal yang mereka terima, tidak peduli informasi tersebut benar atau keliru. Maka kecepatan menjadi kunci dakwah di era digital saat ini.

Mengukur Daya Tahan NetizenMu

Penasaran saya berlanjut. Berapa sih follower twitter @muhammadiyah? Setelah saya cek terlihat 130 ribu dengan jumlah twit 54 ribu. Sedangkan @nu_online memiliki 331 ribu pengikut dengan jumlah twit 136 ribu. Memang media sosial tidak hanya twitter, tetapi tidak dapat dibantah twitter dianggap lebih informatif dan relatif terjaga validitasnya disbanding media sosial lain. Hastag di twitter juga terbukti menjadi rujukan bagi berbagai analisa lalu lintas informasi dan data.

Saat berlangsungnya pertemuan NetizenMu beberapa pekan lalu, saya mencoba memantau aktivitas para netizen. Meski masih minim efek, namun terlihat beberapa daerah kemudian membuat atau mengaktifkan kembali aku twitter yang mereka kelola. Termasuk beberapa dari mereka memposting kegiatan tersebut. Hanya saja memang bermedia sosial dibutuhkan lebih dari sekedar semangat. Diperlukan orang-orang yang memang memiliki passion bermdeia sosial. Atau setidaknya diciptakan akan kebutuhan tersebut.

Menurut penulis ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar NetizenMu agar lebih kelihatan di dunia maya. Pertama, memahami fikih media sosial yang telah dikenalkan oleh Muhammadiyah atau ortomnya. Agar para warga persyarikatan tidak terjebak dalam pelanggaran Undang-undang yang berlaku. Kedua, menyusun alur komunikasi yang ringkas dan efektif antar MPI di masing-masing daerah. Jika pun melalui WA, setidaknya ada admin yang benar-benar mengampu. 

Ketiga, penyediaan konten digital yang menarik dan beragam. Sehingga NetizenMu mudah dalam menyebarluaskan. Saya teringat untuk mendapatkan materi fatwa tarjih dari fatwatarjih.com (17.121) harus sedikit ‘mengakali’, karena tulisan di situs ini tidak bisa dicopy dengan cara biasa. Keempat, ada admin khusus yang dibayar untuk mengelola akun media sosial muhammadiyah dan ortom. Tidak harus mengangkat pegawai baru, namun bisa ditambahkan pada pegawai yang ada di secretariat. Kelima, cara paling mudah dan murah, yakni dengan saling follow akun media sosial muhammadiyah. Meninggalkan rasa gengsi dan ego. Sehingga masing-masing akun media sosial akan tampak banyak follower.

Rasanya pertemuan rutin setiap tahun pegiat medsos Muhammadiyah sangat jauh dari rasa cukup untuk mengangkat daya tahan NetizenMu. Butuh upaya lebih efektif untuk serius menjajal jagad media sosial. Bukan semangat sesaat yang kemudian lenyap. Sudah saatnya warga Muhammadiyah ikut membanjiri dunia maya dengan konten positif dari persyarikatan. Sehingga keterjangkauan dakwah Muhammadiyah semakin luas menembus batas-batas kewilayahan. Ingat juga bagaimana efektifnya dakwah Majelis Tafsir Al Quran (MTA) melalui jaringan radio MTA yang mereka relay dari kecamatan ke kecamatan lain.

Mari Warganet Muhammadiyah, NetizenMu, dan warga persyarikatan, kita banjiri media sosial dengan konten positif termasuk di dalamnya dakwah, kiprah dan syiar Muhammadiyah.

@ekosangpencerah
CEO Penerbit Alfajr Mediatama

Sebelumnya
Berikutnya

Penulis:

0 comments: