Friday, June 29, 2018

Toleransi Tanpa Basa-basi Ala Muhammadiyah

PCPM Minggir - Beberapa waktu terakhir ini kita disuguhi sebuah foto yang menarik. Sebuah mobil ambulan LazisMu (Lembaga Zakat milik Muhammadiyah) Kabupaten Magelang mengantarkan jenazah seorang non muslim ke pemakaman. Meski hanya sebuah foto tapi sudah cukup menggambarkan kiprah Muhammadiyah secara nyata.



Kejadian serupa tentu banyak lagi di tempat lain, semisal di Kecamatan Minggir. Sudah lazim mobilMu, mobil kemanusiaan PCM Minggir digunakan untuk mengantar jenazah maupun antar jemput pasien non muslim. Gratis dan pelayanan secara profesional, termasuk dalam hal perawatan kebersihan armada, karena dilakukan secara modern dan sesuai standar kesehatan.

Sebagian pejuang toleransi, lahir dan tumbuh di lokasi yang homogen, misal kalangan pesantren. Maka tidak heran jika sejatinya dalam menyelami sikap hidup toleran sangat terbatas dan belum teruji.

Berbeda dengan para kader Muhammadiyah yang terjun langsung ke masyarakat. Mereka hidup dan beraktifitas di sana. Teringat kawan-kawan jebolan pesantren yang heran sewaktu datang ke rumah penulis karena banyak menjumpai anjing di gang-gang kampung. Bagi mereka itu pemandangan langka. Bagi kami, itu lumrah karena hampir sepertiga warga kampung adalah non muslim.

Suatu ketika sehari menjelang shalat id, para aktifis Muhammadiyah memasang tali shaf di lapangan. Sorenya digunakan non muslim untuk bermain bola, bisa dibayangkan betapa jengkelnya waktu itu.

Maka terjadilah gesekan yang saya ingat melibatkan aparat. Itu hanya satu contoh gesekan yang terjadi. Dan banyak lagi lainnya. Meski demikian kondisi lekas pulih dan sikap hidup toleran kembali hadir.

Muhammadiyah berdakwah dengan nyata. Meski senyap dari puja-puji media. Muhammadiyah menerapkan toleransi dalam arti sebenarnya. [e]
Sebelumnya
Berikutnya

Penulis:

0 comments: