Tuesday, February 13, 2018

Kyai Haji Ahmad Dahlan The Inspirational



Setelah menyaksikan film sang pencerah, langsung terkagum-kagum dan banyak belajar dari film tersebut. Film itu menceritkan tentang seorang Kyai Haji Ahmad Dahlan. Beliau adalah seorang sosok yang professional dalam menjalankan profesinya sebagai seorang Kyai. Beliau tetap teguh memegang ajaran yang beliau yakini benar walupun lingkungan sekitarnya menghimpit dan mencibirnya.




Beliau juga teguh memegang prinsip sebagai seorang Kyai untuk mengajarkan agama tidak lantas membelot kepada urusan – urusan politis untuk memperkaya diri sendiri. Beliau menyerahkan dan berupaya semaksimal mungkin agar dakwah yang beliau ajarkan dapat berjalan walaupun harus menggunakan sumbangan pribadi yang beliau punya. Nilai – nilai keagamaan dan luhur yang beliau ajarkan pada setiap pengajian dan murid – muridnya pun selalu beliau berusaha untuk memegang teguh sesuai dengan agama Islam yang ia yakini.

Saat beliau mendapat tawaran untuk mengajar para priyayi beliau tidak serta merta langsung menolak dengan menyangkutkannya dengan alasan politis, karena mereka Belanda. Tapi, beliau malah lebih berusaha dan mencoba agar para kalangan priyayi dapat menerima ajaran dakwahnya. Berikut alasan kami menjadikan KH.Ahmad Dahlan sebagai seorang professional jika dikaitkan kepada empat prinsip etika profesi.

K.H Ahmad Dahlan memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai Kyai dan beliau sangat bertanggung jawab baik sebagai Kyai maupun kepala keluarga. Sebagai contoh, K.H Ahmad Dahlan mengatakan bahwa arah kiblat yang biasa digunakan di Yogyakarta tidak mengarah ke barat. Pernyataan tersebut sempat ditentang oleh para pengemuka agama yang berada di sana. Namun, K.H Ahmad Ahmad bertanggung jawab atas pernyataanya. Ia mencari kebenaran dengan mempelajarai berbagai macam ilmu untuk dapat membuktikan bahwa pernyataan yang ia keluarkan benar adanya.

Perubahan arah kiblat yang diinformasikan oleh K.H Ahmad Dahlan menjadi polemik pada saat itu. Para tetua agama tidak setuju kepada K.H Ahmad Dahlan dan malah membakar langgar miliknya, mengatakan bahwa K.H Ahmad Dahlan merupakan Kyai yang sesat. K.H Ahmad Dahlan sempat ingin pergi dari tempat asalnya namun karena rasa tanggung jawab yang ia miliki sebagai Kyai ia kembali. Ia merasa memiliki tanggung jawab untuk meletakan kebenaran dan mengajak umatnya untuk ikut kembali ke jalan yang benar.

Selain itu saat ia singgah di sekolah para priyayi, hatinya terpanggil untuk mengajarkan agama islam kepada pada siswa di sana. Dan akhirnya dengan usaha yang keras akhirnya dia dapat menjadi guru di sana dan meletakan agama islam sebagai pedoman agama kepada anak-anak bangsawan yang notabenenya tidak mengenal agama. Dia juga membuka madrasah di tempat tinggalnya hanya untuk memberikan ilmu kepada anak-anak yang kurang mampu.

Sebagai Kyai, K.H Ahmad Dahlan selalu merasa bertanggung jawab atas semua kebatilan yang ada di sekitarnya. Dengan semua ilmu yang ia miliki K.H Ahmad Dahlan berusaha untuk menjalankan keajibannya sebagai seorang Kyai.

Seperti yang sudah disebutkan diatas, Ahmad Dahlan adalah seorang Kyai yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Beliau sangat konsisten menjalankan profesinya. Selain bertanggung jawab, Kyai Haji Ahmad Dahlan juga seorang yang adil. Beliau mendidik dan mengajar tanpa membeda-bedakan siapa dan darimana anak didiknya berasal.

Beliau mendirikan langgar kidul dan sekolah gratis khusus untuk anak-anak yang tidak mampu mengenyam pendidikan di bangku sekolah umum. Beliau mendirikan langgar kidul guna memperluas syiar agama Islam. Untuk mendirikan langgar dan sekolah, Ahmad Dahlan sama sekali tidak mendapatkan bantuan dari  pemerintah Yogyakarta pada saat itu.

Biaya untuk mendirikan langgar kidul dan sekolah adalah murni uang pribadi dan uang simpanan milik Ahmad Dahlan. Sekolah tersebut bertempat dirumahnya, diperuntukan bagi kaum pribumi yang miskin. Dalam mendidik, Ahmad Dahlan tidak pandang bulu. Siapapun yang mau belajar boleh datang ke langgar dan sekolah miliknya. Beliau bersedia tidak dibayar demi mendidik dan mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Suatu ketika, ada seorang anak belanda, murid di sekolah umumnya, yang ingin ikut belajar di sekolah gratis yang didirikan oleh Ahmad Dahlan, beliau pun dengan senang hati mengizinkan. Dengan kehadiran anak didik Belanda, tidak merubah cara Ahmad Dahlan mengajar, beliau tidak pilih kasih. Beliau memperlakukan semua anak didiknya sama, sederajat, tanpa membedakan kasta.

Istri Ahmad Dahlan yaitu Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan) mendirikan Muhammadiyah bagian wanita atau yang dinamai Aisyiyah. Aisyiyah telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria. Secara tidak langsung, keberadaan Muhammadiyah yang didirikan oleh Ahmad Dahlan telah memberikan keadilan untuk kaum perempuan. Karena dengan adanya organisasi ini, perempuan dapat mengeyam pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.

Dalam menjalankan dakwahnya sering kali KH.Ahmad Dahlan menggunakan cara – cara yang unik dan baru. Seperti halnya menggunakan alat musik Biola, yang mana pada saat itu tergolong tabu, untuk menyampaikan dakwah – dakwah islamiahnya. Beliau mengajarkan agama dengan cara yang menyenangkan mengibaratkan bahwa agama itu indah, agama itu tidak memberatkan, dan agama itu bukan paksaan. Juga pada saat mengajar di sekolah rakyat yang beliau dirikan, KH.Ahmad Dahlan menggunakan fasilitas – fasilitas pendukung layaknya kursi dan meja juga papan tulis, beraneka poster peta dunia, juga mengajarkan anak – anak didiknya bahasa – bahasa asing yang beliau kuasai.

Pada saat mengajar dengan menggunakan fasilitas – fasilitas pendukung yang biasanya digunakan oleh bangsa Belanda beliau mendapat cemoohan dan cibiran serta teguran langsung dari para petinggi ulama dari kesultanan namun, beliau tidak berkecil hati dan merasa sakit hati. Beliau dapat menanggapi hal itu sebagai sebuah pelajaran yang harus beliau maknai dan tidak serta merta marah akan cibiran yang dilontarkan. Beliau telah dapat menentukan teritori otonomi pada dirinya sendiri untuk bersikap inovatif dan menerima segala macam kritik yang dengan bijaksana beliau jadikan sebagai pelajaran dan cara pendewasaan diri.

Kepada lingkungan yang terus mengekang dan mencemoohnya beliau tetap tawakkal dengan tidak pernah bertindak anarkis pada orang – orang yang bermaksud jahat pada dirinya. beliau mencoba merangkul semua orang tidak berdasarkan persamaan yang dimiliki. Beliau bertindak bijak terhadap lingkungan pengekang yang menghimpitnya dan malah menjadikan cibiran dan fitnah yang beliau dapat adalah suatu proses untuk mencapai hasil akhir yang lebih baik lagi.

KH. Ahmad Dahlan merupakan seorang penyiar agama islam (ulama) dan seorang guru yang memiliki integritas moral yang sangat baik. Ulama adalah oramg yang dengan keluasan ilmu dan integritas moralnya dapat mentransformasikan pengetahuan dan bimbingan masyarakat menuju cita-cita individual dan kolektifnya.

Dengan kata lain dengan menjadi seorang ulama sudah pasti seseorang tersebut memiliki integritas moral yang baik karena integritas moral merupakan hal yang dilihat paling mendasar dan dapat dijadikan panutan oleh umatnya.

Hal ini terbukti dengan mudahnya ia diterima di berbagai organisasi. KH. Ahmad Dahlan merupakan seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang, Dahlan juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga ia juga dengan cepat mendapatkan tempat di organisasi Jamiyatul Khair, Budi Utomo, Syarikat Islamdan Comite Pembela Kanjeng Nabi Muhammad.

Dengan integritas moral yang selalu dijaga dan dimilikinya banyak orang yang mulai mengikuti dan ikut serta dalam langgar kidul Ahmad Dahlan yang didirikan sebagai pembelajaran agama islam.

Dapat dilihat dari ilustrasi di atas bahwa semua orang yang yang masih memiliki nurani yang bersih tentu akan merindukan pemimpin yang memiliki modal integritas moral yang tangguh seperti KH. Ahmad Dahlan. Ahmad Dahlan merupakan orang yang tahan terhadap berbagai gelombang badai menyesatkan sehingga tetap teguh untuk memperjuangkan ajaran islam secara baik dan benar.

KH. Ahmad Dahlan merupakan sosok tokoh profesional yang patut untuk dicontoh integritas moralnya karena, dengan mencontoh integritas moral KH. Ahmad Dahlan kita akan memperoleh keteladanan dari para ulama baik secara kredibiltas keilmuan dan integritas moralnya yang sangat diakui. Tanpa keberadaan ulama yang memiliki ilmu yang luas dan integritas moral yang tinggi bisa jadi hidup kita akan kehilangan bimbingan yang menyebabkan perjalanannya tersungkur-sungkur dalam kesesatan yang menjeratnya.

Melalui teladan integritas moral dalam sosok Ahmad Dahlan yang rela mengobarkan semangatnya yang pantang menyerah, antusiasme, dan inspirasi kepada orang-orang di sekitarnya. Dan akhirnya menginspirasi warga Muhammadiyah yang tersebar di berbagai pelosok Indonesia.  Semoga hal ini dapat menghidupkan kembali kebesaran tokoh KH Ahmad Dahlan, pemikiran-pemikirannya, serta menginspirasi generasi muda untuk berbuat sesuatu untuk negeri ini dan akan bermunculan Ahmad Dahlan-Ahmad Dahlan baru yang dapat membawa perubahan di negeri ini.

Walaupun K.H Ahmad Dahlan telah wafat namun ia merupakan tokoh yang sangat patut dicontoh, bergaullah dengan orang-orang yang memiliki integritas moral seperti KH. Ahmad Dahlan karena Nabi Muhammad Saw melukiskan bergaul dengan orang-orang berilmu dan shalih tak ubahnya seperti berteman dengan penjual minyak wangi. Walaupun kita tidak mendapatkan percikan minyak wanginya secara langsung, namun semerbak wanginya mengharumkan tubuh kita.

Sumber : https://romysyaputra.wordpress.com

Sebelumnya
Berikutnya

Penulis:

0 comments: