Tuesday, February 13, 2018

Kisah Inspiratif : Mampir ke Warung Ayam Ini, 100 % Keuntungan untuk Muhammadiyah



Dodok Sartono adalah anak muda kelahiran Plupuh, Sragen yang sejak mudanya total waktunya dihabiskan bersama Muhammadiyah. Dia turut mendirikan,  membesarkan dan menjadi kepala sekolah pertama di SD Muhammadiyah Birrul Walidain Sragen.  Kini SD Muhammadiyah Birrul Walidain muridnya telah mencapai hampir seribu, memiliki banyak prestasi dan telah berdiri pula SMP Muhammadiyah Birrul Walidain.




Mas Dodok, sempat menjadi Ketua KPUD Sragen. Ia rela “melepas” jabatan Ketua KPUD, karena lebih memilih mengabdi di Muhammadiyah sambil menekuni bisnis ayam geprek. Kini outlet ayam geprek miliknya telah mencapai puluhan tempat. Bisnis ayam geprek yang ia tekuni ini bukan semata-mata sebagai jalan maisyah, tapi juga ada misi dakwah. Ia sukses meningkatkan pendapatan Lazismu Sragen hingga mencapai target 2 Milyar.

Atas berbagai keuletan dan perjuangannya, PWM Jateng mengangkat ia sebagai nahkoda Lazismu Jawa Tengah. Belum genap setahun, ia sukses mendongkrak pendaatan Lazismu Jateng hingga mencapai lebih tinggi dibanding wilayah lainnya.

Keinginan untuk membuka warung ayam di Semarang muncul ketika Mas Dodo disambati, mendengar keluhan dari Ketua PWM Jateng yang ingin membeli tanah disamping gedung PWM Jateng, tapi PWM tak memiliki uang. Akhirnya warung ayam ini dibuka dan 100 % keuntungannya akan didonasikan kepada PWM.

Tanah seluas 400 meter persegi itu akhirnya  terbeli berkat pinjaman dari bank. Dan untuk mengangsur utang tersebut,  seluruh keuntungan warung ini, yakni 100 % keuntungan akan diberikan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah untuk mengangsur pinjaman.

Bagi warga Muhammadiyah atau masyarakat lain yang ingin turut membantu PWM Jateng dalam pembelian tanah, dapat langsung mendonasikan ke PWM Jateng atau dengan mencoba membeli dan mencicipi ayam di warung ini. Ayam yang dijual di warung makan ini merupakan ayam kampung yang dijamin halal.  Hingga tanggal 26 Januari, bagi yang memiliki brosur, cukup membayar 15 ribu rupiah sudah dapat menikmati nasi, es teh plus ayam goreng kampung. Penasaran? segera merapat ke warung ayam yang berlokasi di Jalan Singosari nomer 33 atau di depan Rumah Sakit Roemani, Pleburan, Kota Semarang. (sp/red)

Sumber: Sangpencerah.id

Sebelumnya
Berikutnya

Penulis:

1 comment:

  1. Kisah yang inspiratif, patut dicontoh generasi muda Muhammadiyah. Berwirausaha dan berderma.

    ReplyDelete